SIDOARJO — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh santri asal Pondok Pesantren Darussalamah, Krian, Kabupaten Sidoarjo. Achmad Muchammad, santri kelas XII SMA Darussalamah, berhasil meraih Juara I tingkat nasional dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Pesantren Ramah Anak 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.
Karya opini argumentatif berjudul “Menggugat Senioritas, Merajut Ukhuwah Pesantren” membawa Achmad menjadi pemenang utama dari lebih dari 400 peserta dari berbagai pondok pesantren di seluruh Indonesia.
Ajang ini digelar dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional dan mengangkat tema besar tentang pesantren ramah anak, dengan misi utama membentuk ruang aman, inklusif, serta mendidik berbasis kasih sayang di lingkungan pesantren.
“Lomba ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi ruang refleksi dan transformasi cara pandang pendidikan pesantren di era modern,” ujar Suyitno, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, dalam sambutannya.
Achmad mengangkat isu sensitif namun relevan: praktik senioritas yang kadang tidak sejalan dengan semangat ukhuwah dan perlindungan anak di lingkungan pesantren. Dalam tulisannya, ia mengajak pembaca untuk merefleksikan nilai-nilai adab dan kebersamaan berdasarkan rujukan kitab kuning serta praktik sosial santri sehari-hari.
Basnang Said, Direktur Pesantren Kemenag, menyebut karya para santri sebagai angin segar dalam dunia literasi keislaman. “Para santri bukan hanya belajar, tetapi berpikir kritis, menulis, dan menyuarakan harapan akan pesantren yang lebih baik,” katanya.
Prestasi Achmad tak hanya membanggakan keluarga besar Pondok Pesantren Darussalamah, tapi juga menjadi inspirasi nasional tentang pentingnya pesantren ramah anak di era saat ini.
Hadiah diserahkan langsung oleh perwakilan Kemenag Wilayah Jawa Timur, bekerja sama dengan Bank Mandiri melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), berupa tabungan senilai Rp3 juta dan piagam penghargaan.
